Bameswarablogs -- Sebagai orang Indonesia belum terasa kenyang apabila belum makan nasi, berbeda dengan orang luar negeri meskipun makan biscuit atau kue jika ditanya sudah makan atau belum pasti mereka akan menjawab "Sudah makan", sementara orang di Indonesia meskipun sudah makan snak atau biscuit tapi belum memakan nasi saat ditanya pasti jawabanya ''Belum makan". Tidak semua orang Indonesia seperti itu memang tapi mayoritas penduduk Indonesia itu makanan pokoknya nasi.
As an Indonesian, you don't feel full if you haven't eaten rice, unlike foreigners, even if you eat biscuits or cakes, if you ask them if they have eaten or not, they will definitely answer "I have eaten", while people in Indonesia, even if they have eaten snacks or biscuits but haven't eaten rice, when asked, will definitely answer "I haven't eaten". Not all Indonesians are like that, but the majority of Indonesians' staple food is rice.
Nasi menjadi makanan pokok bangsa Indonesia sudah berjalan mungkin sudah bertahun-tahun lamanya, bahkan bisa jadi sebelum Indonesia merdeka.
Rice has been the staple food of the Indonesian people for many years, perhaps even before Indonesia's independence.
Tahukah Anda, bahwa manfaat nasi putih itu sangatlah besar. Nasi bukan hanya menjadi sumber karbon hidrat bagu tubuh manusia ternyata nasi juga memiliki beberapa manfaat yang berguna bagi tubuh manusia diatara manfaat-manfaat nasi tersebut antara lain:
Did you know that white rice has numerous benefits? Rice is not only a source of carbohydrates for the human body, but it also has several other beneficial properties, including:
1. Nasi Membantu Meningkatkan Mood / Rice Helps Improve Mood
Nasi mengandung karbon yang dapat menghasilkan protonin, senyawa kimia dalam otak yang dapat menimbulkan perasaan senang. Kajian studi ilmia dari Archives of internal medicine menunjukan bahwa seseorang yang menjalani diet rendah karbon berat selama setahun (hanya mengkonsumsi sekitar 1/2 cangkir nasi atau sepotong roti) akan cenderung mengalami depresi, kegelisahan, dan mudah marah, keadaan tersebut melebihi orang yang mengkonsumsi diet rendah lemak-tinggi nasi. Jadi saat diri Anda mudah marah-marah perbanyak makan nasi.
Rice contains carbon, which can produce protonin, a chemical in the brain that can induce feelings of pleasure. A scientific study from the Archives of Internal Medicine showed that people who follow a strictly low-carb diet for a year (consuming only about 1/2 cup of rice or a slice of bread) are more likely to experience depression, anxiety, and irritability, compared to those on a low-fat, high-rice diet. So, if you're prone to anger, eat more rice.
2. Mencegah berat badan / Prevent weight gain
Siapa bilang nasi dapat meningkatkan berat badan, ternyata nasi itu dapat menurunkan berat badan. Kenapa bisa begitu? Pernyataan itu berdasarkan studi penelitian yang dilakukan di Brigham Young University, menyatakan bahwa mereka yang meningkatkan asupan seratnya secara umum akan mengalami kehilangan berat badan, hal tersebut terjadi pada perempuan paruh baya yang diatur porsi pola makanya selama dua tahun.
Who says rice can increase weight? It turns out rice can actually help with weight loss. Why is that? This statement is based on a research study conducted at Brigham Young University, which found that those who increased their fiber intake generally lost weight. This was true for middle-aged women who monitored their diets for two years.
3. Baik Bagi Kesehatan Jantung / Good for Heart Health
Asupan serat yang meningkat akibat mengkonsumsi nasi, serat pada nasi tersebut dapat mudah larut biasanya dapat ditemukan juga pada makanan tinggi karbonhidrat seperti oatmeal dan kacang polong sebanyak 5-10 gram sehari. Dapat meurunkan kolestrol jahat dalam tubuh Anda sebanyak 5%.
Increased fiber intake from consuming rice, the soluble fiber in rice, is also commonly found in high-carbohydrate foods like oatmeal and peas, at 5-10 grams per day. It can lower bad cholesterol in your body by as much as 5%.
4. Dapat meningkatkan daya ingat / Can improve memory
Orang Indonesia seperti B.J. Habibie memiliki daya ingat yang tinggi mungkin berkat sering makan nasi, hihi. Penelitian yang dilakukan pada perempuan overweight yang menjalani diet rendah karbon selama seminggu tidak memakan nasi seharipun ternyata mendapatkan nilai yang lebih buruk dalam tes memori, bahkan nilai mereka juga berkurang dalam visudspatial memory (tes mengingat wilayah dalam peta) dibanding mereka yang mengikuti diet rendah kalori, disarankan oleh American Dietetic Assosiation (Organisasi Diet Amerika). Penelitian itu terungkap dari studi Tufts University.
Indonesians like B.J. Habibie have excellent memories, perhaps thanks to their frequent rice consumption. Research conducted on overweight women who followed a low-carb diet for a week, without eating rice for a single day, showed that they scored worse on memory tests, and even scored lower on visuospatial memory (a test of remembering areas on a map) than those on a low-calorie diet, as recommended by the American Dietetic Association. This research was revealed by a study from Tufts University.
