Anggaplah kisah cerita telah sirna


Bagai bunga melati pernah bersemi

yang tumbuh di taman asmara

setelah sekian lama tak jumpa

dan mungkin tidak akan pernah lagi.


Ku ikhlaskan semuanya

terimakasih telah berikan pelajaran

tentang apa itu arti sebuah percintaan

hingga aku paham apa itu kesetiaan.


Percayalah bahwa aku ikhlas

serta tak ingin membalas dendam

semua pesakitan sudah ku hujam

dan menguburnya sampai dalam.


Sekarang tidak perlu lagi kau risaukan

tentang waktu penuh dengan kecemasan

aku telah memilih hidup untuk masa depan

ketika sadar bahwa aku bukan pilihan.


Saat itulah aku memilih untuk menjauh

menghabiskan waktu dengan kesibukan

sampai ku temukan sebuah kedamaian

dan memahami arti sebuah kehidupan.


Aku telah jatuh hati pada diri sendiri

tidak pernah aku merasakan sedih

apalagi mengungkapkan penyesalan

walau awalanya aku sangat emosi.


Menyalahkan diri sendiri

hingga Tuhan menyadarkan

kamu bukanlah diciptakan

sebagai takdir di masa depan.


Aku memang bukan untuk dipilih

tidak pantas juga untuk memilih

bukan karena kastaku lebih tinggi

bukan juga merasa diri lebih suci.


Semua manusia drajatnya sama

bukan lantaran kesatria atau sudra

kedudukannya terletak pada taqwa

serta amal kebajikannya di dunia.


Anggap semua telah sirna

terbawa angin Muson

terkena lebatnya air hujan

menghapus segala cerita.


Tak ada lagi kisah cerita

semua episode telah usai

kertas telah hanyut tenggelam

tiada sisa tinta mengungkap dendam.


Sekarang aku menemukan 

sebuah rasa ketenangan jiwa

yang memberikan aku kekuatan

energi terbesar di dalam diri.


hingga buat ku sangat bahagia

mensyukuri apa yang aku punya

itulah sebuah anugrah terindah

diberikan Tuhan yang Maha Kuasa.



(B_yk)


c.22.12.2021.rb


 

Related Posts:

0 Response to "Anggaplah kisah cerita telah sirna"

Post a Comment