Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemodelan Slab Beton Bertulang

 


Bameswarablogs -- Pada saat membuat perencanaan menggunakan beton bertulang selain kolom dan balok, perlu juga diperhatikan pada saat merencanakan suatu plat atau slab, dimana penggunaan slab dipengaruhi berdasarkan jenis matrial yang digunakan salah satu contonya jika menggunakan beton bertulang ada yang disebut plat gantung.

Jenis pelat gantung yang dipertimbangkan (pelat yang ditopang oleh balok, kolom, atau dinding).

  • Slab padat/Plat padat

Pelat ini terbuat dari beton padat dengan tulangan yang menahan tegangan. Pelat dapat berupa penghiasan logam in-situ atau profil. Penguatan atas dapat berupa jaring baja untuk penggunaan tahan api. Tulangan bagian bawah dapat berupa penghiasan logam untuk keperluan perkuatan tegangan.

  •  Ribbed slabs (Slab bergaris)

 Pelat ini dapat mencapai kekuatan struktural yang sama dibandingkan pelat padat dengan jumlah beton yang lebih sedikit. Pelat berusuk dapat berupa rangkaian tulang rusuk beton di tempat yang dicetak secara monolitik dengan rongga yang disebabkan oleh bahan pembentuk yang dapat dilepas. Pelat bergaris juga dapat berupa pelat berongga dengan pembentuk rongga permanen.

  • Flat Slabs (Slab datar)

 Pelat dengan lampu sorot datar ini tidak memerlukan dukungan balok. Tetesan sering digunakan untuk membentuk bagian kaku yang tebal antara kolom dan pelat.

  • Waffle slabs (Plat Waffle)  

 Lembaran ini padat dan rata dengan pembentuk rongga di bagian soffitnya. Terdapat rangkaian balok beton selebar 1 m yang dapat dirancang untuk lentur momen.

Tebal pelat tidak boleh kurang dari 125 mm karena persyaratan tahan api. Pelat bentang dua arah dapat mempunyai ketebalan 90% dari pelat bentang satu arah.

 1. Tentukan besaran W
W = 1.4DL +1.6LL

2. Tentukan momen desain dan geser, M dan V

Temukan persamaan M dan V di atas (Lihat perhitungan balok).

3. Perencanaan pelat lentur dengan metode One Way Slab Cari nilai K dan z
(Rumus1)


Tentukan persentase tulangan pada luas beton (Ast/bd = %)

Batang tulangan harus dirancang untuk memenuhi kapasitas luas minimum dan harus dibangun pada kedua arah pelat. Tulangan baja membantu menahan retak dan mendistribusikan beban terkonsentrasi ke seluruh pelat.



Jumlah tulangan maksimum pada komponen struktur beton (balok, kolom, atau pelat) tidak boleh melebihi 4%.

4. Carilah jumlah tulangan dan ukuran tulangan tersebut,

5. Temukan Asprov.
6. Desain pelat untuk geser.

 Lihat di sini untuk aturan setiap konstanta dalam persamaan tegangan geser beton di bawah.
(Rumus3)


Baja minimum yang dibutuhkan = 0,13%

7. Periksa geseran pelubang

Gaya geser punching (gaya geser di sekeliling kolom) biasanya merupakan kasus desain kritis untuk pondasi pelat datar. Geser efektif adalah gaya geser yang mengambil gaya momen yang ditimbulkan antara pelat dan kolom serta gaya geser pada luas yang ditopang kolom.

Shear yang efektif

  •   Kolom internal -> Veff = 1,15V
  • Kolom sudut -> Veff = 1,25V
  • Kolom tepi -> Veff = 1.4V. Tegangan geser, vo = Veff/ Uod < 0.8sqrt(Fcu) atau 7 N/mm^2  
  • Uo adalah keliling kolom yang menyentuh pelat

Pemeriksaan geser pelubang pada pelat datar

8. Gaya geser harus diperiksa pada keliling tertentu pelat yang membungkus kolom. Gaya geser harus diperiksa mulai dari keliling pertama 1,5d di sekeliling muka kolom. Kemudian, gaya geser harus diperiksa selanjutnya pada keliling dengan interval 0,75d.

Post a Comment for "Pemodelan Slab Beton Bertulang"