Bameswarablogs -- Pemimpin merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memimpin suatu kelompok baik yang berskala kecil maupun berskala besar, tentunya pemimpin dari kelompok dipilih dari yang paling memenuhi kriteria mereka, dan tidak semua yang memenuhi kriteria juga bisa disebut pemimpin jika dia tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, kepemimpinan juga ada yang berifat diwariskan juga ada yang bersifat dipilih melalui musyawarah.
![]() |
(Gambar ilustrasi seorang pemikir) |
Dalam artikel ini saya akan mengulas dengan sesingkat-singkatnya kriteria seorang yang layak disebut sebagai seorang pemimpin. Seorang pempimpin tidak mesti harus terlahir dari kalangan orang terpandang, akan tetapi seringnya seorang yang mewarisi sifat-sifat kepemimpinan justru diwariskan oleh leluhur mereka secara alamiah, dan pemimpin sejati tentunya merupakan seseorang yang mampu mengarahkan diinya terlebih dahulu ke arah yang baik, sebelum mengarahkan orang yang dipimpinya menuju ke arah yang terbaik.
Banyak diantara sejarah dunia mencatat bahwa seorang pemimpin hebat tidak dilahirkan dari kesenangan dan ketenangan,pemimpin-pemimpin hebat terbentuk dari tempaan dan ujian. Hal itu searah dengan pepatah lama yang mengatakan "Bahwa Nahkoda yang handal, tidak pernah terbentuk dari ombak yang tenang," pepatah ini selaras dengan tekad seorang pemimpin yang memiliki kebesaran jiwa yang sempurna secara akal dan tindakan.
Kriteria-kriteria itulah yang seharusnya tersemat dalam jiwa-jiwa para pemimpin, seseorang yang hanya memiliki kemampuan berbicara masih belum dapat diketakan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan sebagai seorang pemimpin. Mengapa saya mengatakan bahwa seseorang yang hanya memiliki kemampuan berbicara tidak bisa dikatakan sebagai seorang pemimpin, karena sebabnya adalah justru seorang yang hanya pandai berbicara itu hanya akan membuat opini, bukan fakta. Dan justru orang yang pandai berbicara itu dapat memicu suatu konflik apabila perkataan atau topik pembicaraannya tidak menyejukan dan tidak memiliki makna yang meneduhkan.
Ciri pertama seorang pemimpin sejati, yakni tabliq artinya menyampaikan. Apakah penyampaian itu tidak bisa dilakukan oleh semua orang? Tentunya semua orang memiliki kemampuan untuk menyampaikan apalagi di dunia yang semakin maju dengan bantuan teknologi saat ini, menyampaikan itu sesuatu yang paling mudah, bahkan fitnah dilakukan itu dilakukan orang-orang yang memiliki kemampuan berbicara yang terbilang pandai. Tabliq yang dimaksud disini adalah suatu cara penyampaian yang memiliki nilai-nilai kebijakasanaan, yang mengandung nilai-nilai kebenaran, yang membawa kepada suatu ke jalan-jalan perdamaian sosial bagi kemanusiaan dan seluruh umat manusia di seluruh dunia.
Ciri kedua dari seorang pemimpin sejati adalah amanah, Amanah memiliki arti untuk bisa memegang tanggung jawab yang dibebankan kepada dirinya sebelum dia memegang tanggung jawab yang lebih besar, jika seseorang yang tidak bisa memegang amanah lalu diberikan suatu tanggung jawab untuk memimpin bagaimana suatu kepemimpinannya akan melahirkan suatu kebijakan yang terbaik, apalagi jika dia diberikan amanah lalu melemparkan kesalahan dirinya sendiri kepada orang lain, bagaimana orang yang demikian disebut sebagai seseorang pemimpin. Pemimpin sejati itu harus mampu menerima amanah baik yang ringan maupun yang berat, tidak bisa seorang pemimpin cuci tanggan atas kesalahan yang dipimpinnya sekecil apapun, maka perlu seorang pemimpin harus memiliki jiwa yang besar yang mempu mengakui kesalahan sekecil apapun dalam kepemimpinannya, karena kesalahan sekecil apapun yang dilakukan seorang pemimpin akan bisa berakibat besar apalagi jika cuci tangan atas kesalahannya sendiri yang dianggapnya kecil, pemimpin yang hebat justru mereka yang mengakui kesalahannya jika terjadi kesalahan sekecil apapun atas kepemimpinannya itu.
Ciri ketiga dari seorang pemimpin sejati adalah Fathonah, Fathonah artinya Pandai, Cerdas, dan berpengetahuan luas. Pemimpin sudah selayaknya berpengetahuan luas, memiliki kecerdasan yang sempurna, dan memiliki kepiawaian atau kepandaian dalam merspon suatu kejadian bukan berdasarkan nafsu pribadi namun berdasarkan kepentingan dan kemaslahatan yang ia pimpin. Bahkan tidak heran para pemimpin pada zaman ke emasan Islam, pada zaman setelah Rosulullah Muhammad SAW mangkat, mereka yang dibebankan sebagai seorang pemimpin justru menangis ketika diberikan tanggung jawab untuk memimpin umat. Tersebab tugas seorang pemimpin itu bukan suatu perkara yang mudah, menyelesaikan masalah bukan suatu perkara yang gampang dengan suatu ucapan lalu permasalahan itu selesai, justru menyelesaikan masalah itu harus dengan akal yang sehat, dengan berdasarkan ilmu dan ketenangan batin, menakar dan menimbang seberapa besar manfaat dan mudhorotnya yang akan ditimbulkan pada saat ia menentukan kebijakan, karena pemimpin bukan hanya tentang dirinya sendiri yang dipikirkan akan tetapi mereka yang ia pimpin. "Seorang pemimpin yang hebat, adalah ia yang menangis ketika menyaksikan rakyatnya menderita,"
Ciri keempat dari seorang pemimpin sejati adalah Sidiq, Sidiq memiliki makna Jujur dan terpercaya. Pemimpin yang jujur dan terpercaya merupakan suatu pemimpin yang diharapkan semua orang, orang yang dalam kepribadiannya baik dan jujur tentu akan disukai oleh banyak orang. Dan itulah kriteria-kriteria pemimpin sejati, ulasan ini hanya mencoba menggambarkan atau mengilustrasikan sebuah makna tentang kepemimpinan bukan untuk menjudge kepada siapapun, dan saya berharap dalam tulisan ini tentunya mengharapkan pemimpin yang terbaik dan mendoakan dengan doa terbaik.
"Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang yang (tidak berserah diri kepada Allah) sebagai pemimpin, selain dari orang-orang yang mukmin. Apakah kamu ingin memberikan alasan yang jelas bagi Allah untuk menghukummu?"
0 Response to "Kriteria Pemimpin Sejati"
Post a Comment